Minggu, 06 Desember 2009

Cara Mendidik Anak


DIPERUNTUKAN

1. Kepada setiap Ibu dan Ayah yang menginginkan kebahagiaan untuk anak-anak mereka
2. Kepada para pendidik yang mereka menjadi tauladan bagi para anak didiknya
3. Kepada para penuntut ilmu yang menginginkan kemenangan
4. Kepada Orangtua dan anak semuanya yang mereka mendahulukan risalah ini


Saya berharap kepada Alloh agar dapat memberi manfa’at kepada para pembaca dan menjadikannya ikhlas karena mengharap wajah Alloh.

Muhammad Jamil Zainu

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji hanya bagi Alloh kita memuji, meminta pertolongan dan memohon ampunanNYA, seta kita berlindung dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Alloh maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk, Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhaq disembah kecuali Alloh dan Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rosul-Nya.
Adapun setelah itu : Maka sesungguhnya kedudukan pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting sekali, hal itu berkaitan erat dengan kebaikan anak dan orang tua sekaligus, bahkan berkaitan dengan generasi yang akan datang, karena itu Islam sangat memperhatikan maslah ini, juga para pendidik juga pemimpinnya para Rosul pendidik, Muhammad j, yang Alloh mengutusnya untuk mengjarkan dan meluruskan kepada segenap para orangtua, dan anak-anak, agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Maka dari itu kita menemui didalam Al Qur’an yang mulia yang didalamnya terdpat kebaikan bagi kita dan kemenangan bagi kita Alloh Yang Maha Tinggi menyebutkan kisah-kisah yang mendidik yang sangat bermanfaat seperti kisahnya luqman al hakim yang dia sedang menasehati kepada anaknya dengan nasihat yang sangat bermanfaat lagi penting. Dan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam menanamkan kepada diri anak pamanya yaitu Abdulloh bin Abbas d aqidah tauhid sejak dari kecil, Maka kelak para pembaca akan mendapati semuanya, baik hal-hal yang wajib diketahui oleh orang tua dan anak-anak sekaligus, dan juga kewajiban para anak kepada kedua orang tuanya didalam risalah ini.

Muhammad bin Jamil Zainu

وصايا لقمان الحكيم لابنه
Alloh subhanahuwata’ala
berfirman dalam surat Al Luqman ayat 13


dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya.

Ini adalah wasiat yang bermanfaat mengenai Luqman Al Hakim yang Alloh kisahkan

Wasiat Pertama :
(QS.Al Luqman : 13).: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.

Jauhi Kesyirikan dalm beribadah, seperti berdo’a kepadan mayit atau orang yang jauh darinya
Sungguh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda : ( الدعاء هوالعبادة )
( رواه البخر وقال صحيح )
Dan ketika diturunkan firman Alloh Ta’ala :
(QS.Al An’am : 82).”.. orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik)”.

Maka kaum muslimin ( shohabat ) ragu, dan mereka berkata siapa diantara kami yang tidak berbuat dzolim terhadap diri sendiri?
Maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kepada para shohabat, bukan begitu maksudnya, yang dimaksud dari ayat tadi adlah perbuatan syirik, apakah kalian tidak ingat tentang perkatan luqman kepada anaknya? :

(QS.Al Luqman : 13) “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.

Wasiat Kedua :

(QS.Al Luqman : 14) “dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.

[1] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.

Kemudian menyebutkan wasiatnya kepada anaknya untuk beribadah hanya kepada Alloh saja dan berbuat baik kepada kedua orangtua untuk menghormati haq keduanya, adapun ibu adalah orang yang mengadungnya dengan kesusahan, sedangkan ayah yang mencukupinya dengan memberikan nafkah. Maka kewajiban seorang anak adalah bersyukur kepada Alloh dan kepada kedua orangtuanya

Wasiat Ketiga :

(QS.Al Luqman : 15) “ dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.

Ibnu Katsir berkata mengenai makna ayat tersebut :
Yaitu jika mereka memaksamu untuk mengikuti agama mereka, maka janganlah kamu menerimanya, dan jangan pula menghalangi kamu untuk mempergauli mereka di dunia dengan baik yaitu berbuat ihsan kepada keduanya, dan tetap mengikuti jalannya orang-orang yang beriman.
Dan saya katakan : hal ini sesuai dengan sabda Nabi j
( لا طاعة لأحد في معصية الله إنماالطاعة في المعروف ) (( رواه البخري ومسلم ))

Wasiat Keempat :


16. (Luqman berkata): “Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus[2] lagi Maha mengetahui”.

[2] Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.

Ibnu Katsir berkata : Sesungguhnya kedzoliman atau keslahan walaupun seberat biji sawi maka Alloh akan menghadirkannya pada hari kiamat ketika diletakkanya timbangan keadilan, dan Alloh akan membalasnya, jika kebaikan maka akan dibalas kebaikan jika keburukan maka akan dibalas dengan keburukan pula.

Wasiat Kelima :


(QS.Al Luqman : 17) .” Hai anakku, dirikanlah shalat..”.

Yaitu dengan menunaikan ketetapan-ketetapannya, rukun-rukunnya dan juga waktunya.

Wasiat Keenam :

(QS.Al Luqman : 17) .”.. Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar..”.

Yaitu dengan penyampaian yang baik dan lemah lembut sesuai dengan kadarnya, ( situasi dan kondisi )

Wasiat Ketujuh :

(QS.Al Luqman : 17).” ..dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu”.

Sudah diketahui pada umumnya, bahwsanya memerintahkan kepada yang baik dan mencegah daripada uang munkar maka akan mendapatkan konsekwensi berupa gangguan dan rintangan dari manusia, maka diperintahkan untuk bersabar, sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam :
( المؤمن الذي يخالط الناس ويصبر على أذاهم, أفضل من المؤمن الذي لايخالط الناس ولايصبر على أذاهم ) (صحيح رواه احمد وغيره )

(QS.Al Luqman : 17).” Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.

Yaitu besabar akan adanya rintangan dari manusia adalah termasuk perkara yang diwajibkan oleh Alloh subhanahuwata’ala


(QS.Al Luqman : 18).” dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)..”

Janganlah kamu menampakan wajahmu ketika berbicara kepada orang lain atau mereka berbicara kepadamu dengan merendahkannya dan menyombongkan diri kepada mereka akan tetapi lembutkanlah dan mudahkanlah wajahmu kepada mereka. Dan bersbda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam :
( ولو أن تلقى أخاك ووجهك إليه منبسط, وإباك وإسبال الإزار فإنها من المخية, والمخيلة لايحبهاالله ) (صحيح رواه احمد )
Seandainya engkau bertemu saudaramu maka mudahkanlah wajahmu kepadanya, dan jauhilah olehmu isbal dalam berpakaian, karena hal itu termasuk dari kesombongan, dan Alloh tidak menyukai kesombongan.
Dan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam uga bersambda :
( تبسمك في وجه أخيك لك صدقة ) (صحيح رواه الترمذي وغيره )
Berseri-serinya wajahmu kepada saudaramu adalah shodaqoh

Wasiat kesembilan :


(QS.Al Luqman : 18).”.. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh…”.
Yaitu dengan sombong, angkuh, takabur, menentang kebenaran. janganlah engkau melakukan hal itu karena Alloh subhanahuwata’ala
akan murka kepadamu.

Wasiat kesepuluh :

Dalam hal ini Alloh subhanahuwata’ala berfirman :
(QS.Al Luqman : 18). ”.. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”.
Ibnu Katsir menyebutkan : Yaitu orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri dihadapan orang lain.

Wasiat kesebelas :

(QS.Al Luqman : 19). “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [3]..”

[3] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

Yaitu berjalanlah sesuai dengan tujuan, jangan terlalu lambat sehingga terlambat, dan jangan terlalu cepat sehingga terlalu mendahului, akan tetapi imbdang dan adil yaitu tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.

Wasiat keduabelas :
(QS.Al Luqman : 19) “..dan lunakkanlah suaramu”.
Yaitu tidak berteriak atau mengangkat suara melebihi dari kebutuhan dan manfaat yang didapat padanya.

Wasiat ketigabelas :

(QS.Al Luqman : 19) “Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”.
Berkata mujahid : Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai
Yaitu orang yang meninggikan suaranya, menyerupai suara keledai dalam meninggikan dan mengangkat suaranya, dan bersama hal ini membuat Alloh benci, dan hal ini menyerupai kepada keledai, yang telah ditetapkan keharamannya, dan darahnya sampai kedarahnya, karena Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

( ليس لنا مثل السوء, العائد في هبته كالكلب يعود في قيئه ) ( رواه البخري ) أ

Bukanlah golongan kami orang-orang yang berbuat jelek, yaiitu orang-orang yang biasa melakukan kejelekan sebagai kebiasaan seperti seokr anjing yang menggonggong

ب ( إذاسمعتم صياح الديكة, فسلواالله من فضله, فإنها رأت ملكا, وإذاسمعتم نهيق الحمار فتعوذواالله من الشيطان, فإنها رإت شيطانا ) (متفق عليه )
Jika engkau mendengar suara koko ayam, maka mintalah kepada Alloh dari keutamaanNYA, kerana dia sedang melihat malaikat. Dan jika engkau mendengar ringkikan keledai maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari kejahatan syetan, karena sesungguhnya dia sefang melihat syetan.

PETUNJUK PETUNJUK DARI AYAT-AYAT AL QUR’AN

1. Disyariatkanya orangtua memberikan wasiat kepada anak-anaknya dengan sesuatu yang bermanfaat baik didunia maupun di akhirat.
2. Memulai dengan tauhid dan peringatan akan bahaya syirik karena kesyirikan adalah kedzoliman yang besar yang dapat menghapuskan amal.
3. Wajibnya bersyukur kepada Alloh, dan berterimakasih kepada kedua orang tua serta berbuat baik kepada keduanya dan menyambung silaturahmi dengan keduanya.
4. Wajibnya mentaai kedua orangutan selama tidak untuk bermaksiat kepada Alloh subhanahuwata’ala
, sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam :

( لا طاعة لأحد في معصية الله إنما الطاعة في المعروف ) (( متفق عليه ))
5. Wajibnya mengikuti jalannya kaum mu’minin yang bertauhid dan haramya mengikuti ahlul bid’ah.
6. Mendekatkan diri kepada Alloh, baik secara sembunyi maupun terang-terangan, dan tidak meremehkan perbuatan baik maupun buruk meskipun sedikit atau kecil.
7. Wajibnya mendirikan sholat dengan menunaikan rukun-rukunnya wajib-wajibnya dan tuma’ninah dalam mengamalkannya.
8. Wajibnya menyeru kepada yang baik dan mencegah dari perbuatan yang munkar berdasarkan ilmu, dan berlemah lembut sesuai dengan kemampuan, dengan hikmah dan nasehat yang baik. Sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam :

( من رأى منكم منكرا فليغيره بيده, فإن لم يستطع فبلسانه, فإن لم يستطع فبقلبه, وذالك أضعف الإمان ) (( رواه مسلم ))
9. Bersabar ketika mendapatkan rintangan dalam menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran, karena hal ini adalah perkara yang diwajibkan.
10. Dilarang sombong lagi membanggakan diri ketika berjalan.
11. Adil ketika berjalan, yaitu jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat.
12. Jangan meninggikan suara melebihi kebutuhannya, karena itu merupakan kebiasaan keledai.
13. adil dalam semua perkara.

WASIAT PENTING NABI MUHAMMAD shollallohu ‘alaihi wa sallam

Dari Ibnu Abbas RA berkata : pada suatu hari aku membonceng dibelakang Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata kepadaku seraya menasehatiku:

ا حفظ الله يحفظك
1. Jagalah Alloh, maka Alloh akan menjagamu
( maksudnya melaksanakan perintah-perintah Alloh, dan menjauhi larangan-larangan-Nya maka Alloh akan akan menjagamu dalam urusan duniamu dan akhiratmu.

ا حفظ الله تجده تجاهك ( أمامك ) :

2. Jagalah syariat Alloh dan tunaikan hak-hakNya maka engkau akan mendapati pertolongan Alloh.

اذا سألت فاسأل الله, واذااستعنت فاستعن بالله :

3. Jika engkau meminta pertolongan atas perkara dari perkara dunia maupun perkara akhirat maka mintalah pertolongan kepada Alloh, dan janganlah meminta pertolongan kepada yang tidak mampu melaksanakannya kecuali Alloh, seperti mengobati orang sakit, meminta rizki, yang hal itu merupakan kekususan bagi Alloh saja ( disebutkan oleh an nawawi dan al haitami )

واعلم أن الأمة لواجتمعت على أن ينفعك بشيئ لم ينفعوك إلا بشيئ قدكتبه الله لك, وإن انجتمعواعلى أن يضروك إلا بشيئ قد كتبه الله عليك :

4. Ketahuilah bahwasanya jika seluruh ummat berkumpul untuk memberikan suatu manfa’at kepadamu maka tidak akan mereka tiadak akan dapat memberikannya kepadamu kecuali apa-apa yang telah ditetapkan oleh Alloh kepadamu, dan apabila mereka berkumpul untuk memberikan mudhorot kepadamu maka mereka tidak akan dapat membahayakanmu kecuali apa-apa yang telah ditetapkan Alloh kepadamu.
( hal ini berkaitan dengan iman kepada takdir yang telah Alloh tetapkan kepada manusia baik yang baik maupun yang buruk )

رفعت الأقلام جفت الصحف : ( رواه الترمذ وقال حديث حسن صحيح )

5. Pena telah diangkat dan telah kering tinta

Bertawakal kepada Alloh tetapi harus tetap mengambil sebab akibat sebagaimana sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam kepada seorang shohabat yang meninggalkan kendaraanya, :
( اعقلها وتوكل ) ikatlah dulu baru bertawakal hadits hasan riwayat tirmidzi :

( تعرف إلى الله في الرخاء يعرفك في الشدة :
6. Ingatlah Alloh diwaktu senggangmu, maka Alloh akan mengingatmu ketika masa sempitmu.

Tunaikan haq-haq Alloh dan manusia ketika waktu senggangmu maka mereka akan menolongmu diwaktu sempitmu.

واعلم أن ما أجطأك لم يكن ليصيبك, وما أصابك لم يكن ليخطئك :
7. Jika Alloh mencegahmu dari menerima sesuatu maka tidak akan yang dapat memberikannya kepadamu, dan jika Alloh berkehendak untuk memberikan sesuatu kepadamu maka tidak akan ada yang dapat menghalanginya.

واعلم أن النصر مع الصبر :

8. Ketahuilah bahwasanya pertolongan akan datang bersama kesabaran

Pertolongan terhadap bahaya musuh dan diri sendiri selalu

sumber : http://manfaat.wordpress.com/2008/04/11/cara-mendidik-anak/


0 komentar:

Posting Komentar